"Sepuluh kali sehari, Anda pergi kepada orang miskin, sepuluh kali pula Anda akan menemukan Tuhan "(St. Vinsensius A Paulo)

28 April 2010

Umat Kaya berbagi Kebahagiaan Paskah dengan Umat Miskin


Umat Katolik yang kaya di paroki terbesar di Bangladesh membantu kaum papa untuk merayakan Paskah. Sedikit uang tunai dan sumbangan kebutuhan sehari-hari disediakan bagi umat yang miskin.
Para anggota Serikat Sosial Vinsensius (SSV) di Paroki Rosario Suci di Tejgaon, Dhaka, mengumpulkan sekitar 25.000 taka (US$ 357) dari umat dan membeli beras, minyak, dan kacang-kacangan yang didistribusikan kepada sekitar 30 keluarga miskin pada 30 Maret.
Pascah Pamer, 60, ketua SSV tingkat paroki itu mengatakan, “Setiap tahun pada masa Natal dan Paskah, kami berusaha untuk membantu umat Katolik yang miskin untuk bisa turut menikmati kegembiraan pesta-pesta keagamaan itu. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada umat Katolik mampu yang dengan murah hati memberikan sesuatu kepada orang miskin.”
SSV cabang lokal itu dibentuk tahun 1972. Sejak itu, serikat itu telah membantu umat Katolik yang miskin untuk membangun rumah, membeli mesin jahit, alat pertukangan, rickshaw (semacam becak), mengadakan warung teh, dan menyediakan beasiswa bagi pendidikan para siswa miskin.
Pada acara pembagian bantuan di gereja itu, 30 keluarga menerima masing-masing 5 kilogram beras, 1 kilogram minyak, 1 kilogram kacang-kacangan, dan uang tunia sebesar 100 taka.
Pushpa Gomes, 30, ibu rumah tangga yang menjadi donor, mengatakan kepada UCA News, “Saya senang sekali bisa berbagi kegembiraan Paskah dengan umat yang miskin. Saya ingin melihat mereka merayakan Paskah dengan gembira. ”
Katolik yang miskin mengucapkan terima kasih SSV dan umat yang kaya atas sumbangan mereka.

“Saya berjuang setiap hari bersama empat anak. Sumbangan ini akan membantu keluarga saya merayakan Paskah,” kata Maria Theresa Sangma, 45, warga suku Garo yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Pushpa Costa, 38, seorang janda yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga mengatakan kepada UCA News, “Saya tidak bisa menunjang keluarga saya dengan pendapatan saya yang kecil. Sebagai seorang Kristen, saya tidak bisa mengemis atau mencari uang melalui cara-cara tidak etis [pelacuran],” katanya, dengan menahan airmata.
“Jadi saya datang untuk mendapat sumbangan di Gereja dan saya gembira menerimanya,” tambahnya.
Michael Cruze, 36, bekerja sebagai pembuat pot di pasar terdekat pada malam hari. Dia tinggal di rumah saudarinya.
Setelah menerima sumbangan, dia mengatakan kepada UCA News, “Saya tidak bisa makan tiga kali sehari, jadi saya sangat berterima kasih kepada para dermawan yang membantu kami untuk merayakan Paskah dengan lebih baik.”
Orang-orang Kristen miskin itu berjumlah sekitar 1.00 orang. Mereka tinggal di daerah-daerah kumuh di Dhaka, demikian sumber-sumber Gereja.
-UCA News
www.cathnewsindonesia.com.

Tidak ada komentar: