"Sepuluh kali sehari, Anda pergi kepada orang miskin, sepuluh kali pula Anda akan menemukan Tuhan "(St. Vinsensius A Paulo)

04 Juli 2011

PANASCO VII di Goa - India

PANASCO VII diselenggarakan di Goa, India pada tanggal 13-17 Agustus 2010. SSV Indonesia diwakili oleh Rm Antonius Sad Budianto CM (Penasehat Rohani Denas), Basukisworo (Ketua Denas), Diana Sumandianti (Sekretaris) dan Lanasari (Dept KomDok).


PANASCO (Pan Asian Congress) adalah pertemuan para Vinsensian tingkat Asia dan Ocenia (26 negara) yang diselenggarakan 4 tahun sekali. PANASCO merupakan inisiatif/prakarsa dari SSV Australia agar anggota SSV yang berasal dari berbagai Negara itu dapat bersama-sama bertemu untuk saling sharing pengalaman mengenai karya pelayanan di negara masing-masing, berdiskusi dan menemukan metode/langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan pelayanan kepada kaum miskin.

PANASCO VII ini mengambil Thema "Keadilan dan Perdamaian akan Merangkul." Dalam dunia modern saat ini, terjadi perubahan yang sangat pesat, banyak tantangan dan permasalahan baru yang muncul. Ada pula bentuk kemiskinan baru. Ada kebutuhan mendesak dari para Vinsensian untuk bertemu di tingkat internasional guna membahas dan mencari jalan keluar permasalahan tersebut. Melalui refleksi, doa, sharing dan diskusi dalam PANASCO VII diharapkan para Vinsensian dapat memiliki komitmen dan langkah-langkah yang nyata (tindakan praktis, konkrit dan positif) untuk membangun dunia dengan masa depan yang lebih baik
dimana kedamaian, cinta, dan keadilan akan merangkul, dihormati dan disambut. Vinsensian diharapkan mensharingkan visi dan misi Serikat agar orang –orang dapat termotivasi.


Session I mengenai Twinning: bagian dari kemandirian disampaikan oleh Sr. Catherine (Vietnam)

Diskusi mengenai twinning berkaitan dengan jenis proyek apa yang bisa dimulai di tingkat Asia Pasifik yang dapat membuat perbedaan nyata bagi orang-orang di negara-negara berkembang. Hasil diskusi terutama lebih mengarah pada proyek pendidikan (membantu siswa belajar, beasiswa, kesehatan, hal-hal primer dan sekunder yang menunjang pendidikan, pendidikan untuk mereka yang kebutuhan khusus dan pelatihan untuk memberantas buta huruf dan aksara dikalangan pekerja migran). Masukan lainnya adalah: komunikasi contohnya kursus komputer; mendukung program HIV/AIDS, proyek air bersih, proyek swadaya/mandiri


Session 2 mengenai Responsibilitas Sosial, Kerjasama/kemitraan untuk kemajuan disampaikan oleh Dr.John Falzon (Australia)

Ada dua pertanyaan dalam diskusi. yang pertama mengenai apa yang telah kita pelajari dari kaum miskin sejak PANASCO VI. Beberapa mengemukakan bahwa program telah dikelola dengan baik dan mendapatkan pengalaman yang positif karena dapat belajar dan membangun hubungan dengan orang lain. Komunikasi dengan petwin dapat dikembangkan. Yang lainnya mengutarakan bahwa pertemuan hanya berbicara tetapi tidak ada tindakan nyata dan tindak lanjut. Pertanyaan diskusi kedua mengenai bagaimana proyek konggres Asia Pasifik ini menjadi sarana tidak hanya memberikan bantuan tetapi juga menciptakan ruang bagi kaum miskin untuk didengar. Respon hasil diskusi mengenai bagaimana kita dapat mendengar dan belajar dari orang-orang serta berjalan dengan pandangan yang lain.

Kita perlu mewujudkannya dalam bentuk kerja/tindakan, perlu konsultasi (survei untuk identifikasi kebutuhan, mengadakan penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional),menjalin hubungan dengan gereja/LSM /Keluarga Vinsensian; proyek kemandirian (micro financed), proyek internasional (pendidikan dan keaksaraan; kerjasama dengan sponsor), pembentukan formasi, pembentukan dan dukungan kepada kaum muda).


Session 3 mengenai tiga tantangan kemiskinan baru (pendidikan , alienasi dan tunawisma) disampaikan oleh Rm Desmond De Souza.

Pertanyaan diskusi mengenai bagaimana kita dapat memastikan
bahwa setiap karya kita di Asia/Pasifik ini juga melibatkan bentuk “kemiskinan baru” seperti ‘perbudakan baru’ dan ‘sakit mental’.Tanggapan atas pertanyaan ini adalah: perlu adanya pelatihan ditingkat internasional oleh Dewan Umum; komunikasi harus lebih diperluas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik; kafe internet untuk mengatasi kesenjangan komunikasi; bentuk kemiskinan baru sulit ditemukan; mengembangkan kemitraan dengan organisasi sosial lainnya misalnya Rotary, Lions, Salvation Army; definisi kemiskinan baru lebih mengarah kepada orang lanjut usia, anak-anak kecanduan. migran, pengungsi dan para janda; Serikat harus siap untuk bertumbuh dan berkembang ke arah masa depan.


Session 4, peserta PANASCO VII diajak untuk mendalami spiritualitas, yang disampaikan oleh Rm. Joseph Francis, CM (Koordinator Keluarga Vinsensian India)

Diskusi mengenai bagaimana solidaritas kita bersama kaum miskin dapat menjadi sumber spiritualitas hidup kita. Ada seorang Romo dari India yang mengartikan singkatan PANASCO sebagai berikut: P-Patience(kesabaran), A-Aid we give (bantuan yang kita berikan), N-Need of us (God’s need for us to help the poor), (Kebutuhan kita, membutuhkan Allah untuk membantu kaum miskin), A-Association with the poor (Assosiasi dengan kaum miskin), S-spiritual (Spiritualitas), C-Concern (kepedulian), O-Oil for a burning heart (minyak untuk membakar hati). Respon dari diskusi antara lain kita harus mendengarkan jeritan kaum miskin; spiritualitas, belas kasih, empati dan siap mendengarkan untuk meningkatkan hubungan kita dengan kaum miskin; spiritualitas harus menjadi prioritas utama para vinsensian; setiap anggota konferensi menjadi pribadi yang memperkaya dengan assosiasi; imersi antar budaya adalah sumber pertumbuhan rohani. Respon yang lainnya adalah kaum miskin adalah guru terbaik kita, kaum miskin adalah majikan kita, mendukung nilai-nilai penting dalam keluarga .


Session V mengenai kaum muda disampaikan oleh Bro.Joseph Pandian (Koordinator Asia Grup 1)

Diskusi mengenai peran apa yang bisa dilakukan oleh kaum muda di Asia Pasifik dalam melayani dan mendengarkan kaum miskin. Beberapa tanggapan antara lain: pentingnya kamunikasi dan berbagi pengalaman antara kaum muda, struktur piramida untuk melakukan perubahan, fleksibel yang terutama, tidak ada diskriminasi/semua anggota mendapat peran. Tanggapan lainnya: lebih banyak waktu dialokasikan untuk diskusi kaum muda; setiap tahun Serikat mengadakan hari promosi kaum muda; sharing proyek kaum muda internasional; membuat konferensi yang ramah dan bersahabat terhadap kehadiran kaum muda; vinsensian senior berbagi kekayaan pengetahuan dan ketrampilan dengan kaum muda; promosi SSV ke Universitas, mendukung konferensi sekolah (mini vinnies di Australia,dll), dan mengembangkan kemitraan dengan LSM khususnya dalam program-program pengembangan.


Session VI mengenai HIV/AIDS oleh Danusia Kaska (Australia)

HIV/AIDS sudah sampai taraf global endemic dan setiap tahun jumlah penderitanya meningkat. Dewan Nasional Australia secara khusus mendukung beberapa proyek di berbagai negara yang menangani penderita AIDS. Diantaranya di India, Thailand, Zambia, Kenyadan Soweto, Afrika Selatan. Pertanyaan diskusi mengenai jenis proyek internasional apakah yang dapat dimulai untuk mengambil peran utama dalam melayani penderita HIV/AIDS. Respon diskusi antara lain: pendidikan yang berkaitan dengan AIDS; Peringatan hari AIDS sedunia (1 Desember); mendukung proyek yang sudah ada; PANACSO membentuk kominte untuk menindaklanjuti; mengidentifikasi proyek dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara. Tanggapan yang lain: Dewan pendonor berkunjung untuk mengetahui cara kerja dan apa saja yang dibutuhkan; mobil klinik untuk daerah terpencil; dukungan obat-obatan; adanya program pengembangan untuk periode tertentu misalnya 5 tahun; melayani anak-anak yang terkena dampak dari HIV; evaluasi proyek apakah selama ini sudah efektif; dan ICG mengkoordinasi program pelayanan untuk AIDS.


PANASCO VII berdasarkan hasil sharing dan diskusi para vinsensian akan membentuk kelompok kerja PANASCO; mendistribusikan laporan hasil PANASCO; membangun jaringan web; meninjau semua proyek penting untuk diidentifikasi, membangun strategi pendekatan umum untuk pelaksanaan proyek disesuaikan untuk masing-masing negara; mempertimbangan pengangkatan Koordinator PANASCO dan akan melaporkan perkembangan hasil PANASCO dalam PANASCO VIII di Malaysia.
Makalah mengenai PANASCO VII dapat dilihat di www.studissv.blogspot.com

Tidak ada komentar: