"Sepuluh kali sehari, Anda pergi kepada orang miskin, sepuluh kali pula Anda akan menemukan Tuhan "(St. Vinsensius A Paulo)

21 Juni 2009

Pertemuan Tahunan XIV di Sarangan


Pertemuan Tahunan XIV diawali dengan Misa pembukaan yang dipimpin oleh Romo Antonius Sad Budianto CM selaku Penasihat Rohani Dewan Nasional. Selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Nasional SSV Indonesia, Bapak Alfonso Nainggolan. Dalam pidato pembukaannya beliau menyampaikan perasaan gembiranya atas kehadiran para utusan dari Dewan Wilayah dan Dewan Daerah dari seluruh Indonesia. Terutama nampak ada wajah-wajah baru dari antara peserta yang datang.
Dewan Nasional dalam Pertemuan Tahunan kali ini sengaja tidak membuat tema pertemuan. Karena pertemuan kali ini lebih bersifat rapat kerja antara Dewan Nasional, Dewan Wilayah dan Dewan Daerah. Tetapi dalam spanduk ada tulisan yang berbunyi “Maju dan Bertumbuhkembanglah!” Menurut Bapak Alfonso Nainggolan kalimat ajakan tersebut dapat diartikan bahwa kita semua sesungguhnya mempunyai pengharapan yang sama. Yaitu, maju dalam berorganisasi dan bertumbuhkembang dalam pelayanan kepada kaum miskin.

Selanjutnya Bapak Alfonso Nainggolan mengatakan bahwa dalam pertemuan tahunan ini kita diajak untuk bersama-sama membahas materi yang sangat krusial dan penting, yakni: Anggaran Dasar SSV Indonesia dan Pedoman Operasional. Dua materi ini merupakan dasar atau fondasi yang penting bagi tegaknya organisasi kita. Kalau seandainya dasar ini tidak ada maka dapat kita bayangkan apa yang terjadi terhadap organisasi SSV. Terutama dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang, Serikat memerlukan dasar/fondasi yag sangat kokoh. Namun yang lebih penting dari ini semua adalah masalah perilaku dan komitmen kita untuk berjalan dalam koridor dasar itu. Sebab kalau tidak, dasar / fondasi yang kita bahas nanti tidak ada artinya. Sebaik apa pun aturan yang kita buat tetapi kalau tidak ada komitmen yang sungguh-sungguh, ya percuma saja.
Materi Pertemuan
Dalam pertemuan tahunan kali ini materi yang dibahas adalah: Evaluasi Program Kerja, pembahasan perubahan Anggaran Dasar SSV Indonesia serta Revisi Pedoman Operasional. Seperti dalam pertemuan tahunan sebelumnya evaluasi program kerja ini lebih bersifat sharing dan pembelajaran dari dan untuk masing-masing dewan. Sharing mengenai aktifitas masing-masing dewan.Dari sharing itu akan terjadi interaksi antar dewan. Sharing ini menjadi sangat strategis terutama sebagai sarana bagi para pengurus Dewan Nasional, Dewan Wilayah, dan Dewan Daerah untuk saling belajar satu sama lain mengenai apa saja yang baik yang terjadi di dewan lain dan apa saja yang kurang baik yang terjadi di dewan lain serta bagaimana mencari solusi untuk memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi di dalam tubuh masing-masing dewan. Selain itu, dari sharing ini akan diperoleh masukan-masukan yang penting bagi setiap dewan mengenai apa saja yang dapat diterapkan untuk kondisi dan situasi di dewan lain. Langkah-langkah apa yang kira-kira dapat diambil untuk memperbaiki kinerja dewan.
Pada sesi pembahasan draft perubahan anggaran dasar SSV Indonesia terjadi diskusi yang sangat panjang menyangkut penggunaan nama Serikat di Indonesia. Para peserta pertemuan menghendaki agar nama Serikat menggunakan Serikat Sosial Vinsensius. Sedangkan nama seluruh dunia memakai Serikat Santo Vinsensius (St. Vincent de Paul Society). Menurut para peserta pemakaian nama Serikat Sosial Vinsensius lebih dapat diterima oleh semua orang daripada Serikat Santo Vinsensius. Kedua, Serikat Sosial Vinsensius lebih kelihatan sebuah organisasi. Dan dengan keterlibatan mereka pada aktivitas sosial akan menambah kredit point bagi karier mereka di pemerintahan. Maklum, banyak anggota SSV Indonesia adalah sebagai pegawai negeri (c.q. guru di sekolah negeri). Untuk pemakaian nama Serikat ini masih belum final. Akhirnya forum menyepakati bahwa pemakaian nama Serikat di Indonesia ditanyakan terlebih dahulu kepada Dewan Umum. Apakah boleh menggunakan nama Serikat Sosial Vinsensius atau tidak?
Acara selanjutnya mengenai Pedoman Operasional. Ada beberapa masukan yang perlu mendapat perhatian, yaitu mengenai tata cara pelaporan kegiatan dan verifikasi. Sedangkan materi lainnya dapat diterima. Pedoman Operasional ini sebelumnya pada Pertemuan Tahunan XIII di Kaliurang telah disosialisasikan dan Pertemuan Tahunan XIV ini merupakan kelanjutannya. Diharapkan pedoman-pedoman yang telah disepakati dapat mulai diterapkan dalam kehidupan berorganisasi Serikat.
Puncak dari seluruh pembahasan materi-materi pertemuan adalah disepakatinya sejumlah rekomendasi yang dibuat secara bersama-sama antara pengurus Dewan Nasional dengan semua peserta. Memang dalam beberapa hal yang ditulis dalam rekomendasi perlu mendapat penekanan yang sangat dari semua yang hadir, termasuk dari pengurus Dewan Nasional sebagai pembina dari semua dewan yang ada di bawahnya.
Pertemuan Tahunan XIV diakhiri dan ditutup dengan Misa Penutupan yang dipimpin oleh Romo A. Sad Budianto CM dan Romo Yoyon CM dari Magetan. Dalam kesempatan tersebut, Romo Yoyon mengatakan permintaan maafnya apabila selama berada di Sarangan para peserta pertemuan kurang nyaman. Dalam sambutannya beliau juga mengatakan bahwa para Vinsensian di Magetan sungguh merupakan orang-orang yang sangat peduli dengan orang miskin. Banyak para Vinsensian rela bekerja untuk orang miskin. Misalnya, selesai misa beberapa orang vinsensian mengedarkan kantong sumbangan untuk para orang miskin.

By : Aris Junaedi

Tidak ada komentar: