"Sepuluh kali sehari, Anda pergi kepada orang miskin, sepuluh kali pula Anda akan menemukan Tuhan "(St. Vinsensius A Paulo)

15 Mei 2009

Menyapa - Memberi Perhatian


Berbicara tentang orang miskin, benar kalau dikatakan orang yang paling miskin adalah mereka yang miskin kasih sayang, miskin perhatian. Aku punya satu cerita.


Ada seorang lelaki yang konon puluhan tahun silam begitu aktif di salah satu karya pelayanan gereja. Tetapi saat ini, ibarat benda yang sangat berat, dia tenggelam begitu saja. Tapi untung masih aktif misa entah mingguan atau pun harian. Uniknya lelaki ini setiap pulang misa selalu cepat-cepat. Pokok begitu romo usai kasih berkat, dia langsung ngacir, jalan cepat kayak kereta ekspress, dengan wajah tertunduk.


Suatu hari aku berkesempatan ke rumahnya, walau tidak terlalu kenal sih. Memasuki rumahnya aku berkata dalam hati, ini potret orang miskin. Di ruangan berukuran sekitar 2x3 m dia melakukan semua aktivitasnya, termasuk makan, masak dan tidur.Aku berbicara lebih lanjut dengan dia,termasuk kenapa selalu terburu-buru pulang setelah misa. Jawabannya satu Minder.

Minder, jawaban itu menunjukkan satu hal, bahwa sering kita cuek bahkan tersenyum pun tidak terhadap mereka yang merasa tersisih. Mendengar jawabannya, aku berjanji untuk selalu menyapanya setiap kali pulang misa. Tapi masalahnya, setiap kali aku selesai doa penutup, lelaki itu sudah menghilang.

Teman-teman ....... kita bisa mengulurkan tangan dalam hal apa pun bagi sesama untuk membuat mereka 'kaya'. Bahkan dengan hal yang paling sederhana pun, yang setiap dari kita bisa melakukannya, memberi senyum, menyapa, memberi perhatian. Mari kita mulai dari hal-hal kecil ini. (It is the true story)

by Kurnia Dewi - Jember

Tidak ada komentar: