"Sepuluh kali sehari, Anda pergi kepada orang miskin, sepuluh kali pula Anda akan menemukan Tuhan "(St. Vinsensius A Paulo)

11 Mei 2009

Suatu Panggilan : pelayanan langsung kepada kaum miskin


Suatu "panggilan" dalam arti kata yang luas adalah suatu kesadaran yang diterangi oleh rahmat Roh Kudus. Jika seseorang pada suatu hari tiba-tiba ingin menjadi anggota atau "saudara" dalam SSV, itu artinya bahwa ia hendak menyatakan ke-Kristenannya dalam suatu perbuatan. Ini bukan hanya panggilan cinta kasih Kristus yang biasa terhadap semua orang. Ciri khas panggilan ini adalah hasrat yang besar untuk mengambil bagian secara "pribadi dan langsung" dalam "melayani kaum miskin". Caranya ialah dengan secara pribadi memberikan "hati dan persahabatan", dan melaksanakannya dalam suatu "kelompok persaudaraan yang terdiri atas orang-orang awam yang diilhami panggilan yang sama".
Panggilan ini dapat dinyatakan dalam banyak cara dan berbagai ungkapan. Suatu perbuatan yang nyata, "renungan", penyesuian diri dengan dunia yang berubah-ubah dan bermacam-macam - semua ini adalah hidup setiap anggota serikat, hidup SSV.
Mula-mula, pada masanya Ozanam, tugas itu dinyatakan sebagai "kunjungan ke rumah-rumah orang miskin", tugas yang dianggap sebagai ciri khas kegiatan SSV. Tetapi sekarang penafsiran harus diubah dan disesuaikan dengan zaman. Sekarang tak boleh kita puas dengan "pemberian sedekah" saja. Kita perlu juga mengadakan percakapan pribadi dengan yang menderita (dengan tak memandang corak penderitaannya).
Kita tak boleh menimbulkan kesan seolah-olah pihak kita adalah "bapak", tetapi sebaliknya dengan sikap saling mempercayai, dengan menghormati orang-orang ini dan kediamannya yang keramat, dengan persahabatan dan pelayanan timbal balik dan dengan segala kehangatan cinta.
Segala perbuatan amal yang dapat dijiwai semangat yang demikian itu cocok untuk pekerjaan dan usaha SSV.

Panggilan yang demikian dapat dikerjakan seorang diri, tetapi hanya dapat dirasakan dan dipertahankan kehadirannya dalam suatu kelompok. Di sini orang dapat menikmati kebahagiaan dalam persamaan cita-cita, serta menikmati penghormatan yang lebih jitu atas kemuliaan kaum miskin. Penghormatan yang dibantu secara anonim oleh suatu kelompok manusia, dari orang-orang yang paling miskin sampai paling kaya.

Tidak ada komentar: